Sulawesi Selatan: Wisata Sejarah Sinjai

Taman Purbakala Batu Gojeng berada di puncak Bulupoddo, Karangpuang. Di dalam kawasan wisata itu terdapat kuburan batu serta ditemukan berbagai jenis benda cagar alam budaya seperti, fosil kayu dan peti mayat serta keramik yang diperkiran berasal dari zaman Dinasty Ming.
Rumah Adat Karangpuang berada ditengah-tengah perkampungan tradisional tua di desa Tompobulu. Di tempat ini masyarakat setempat meyakini sebagai tempat pertemuan bangsawan Suku Bugis (Puang) dan Suku Makassar (Karaeng), sehingga dinamakan Rumah Adat Karampuang.
.
Air terjun Kembar, dengan ciri khas yang unik yaitu terdapat dua air terjun berdamping yang mengalir sepanjang tahun dengan ketinggian sekitar 50 meter berada diatas 800 meter dari permukaan laut dan dikelilingi bukit yang sangat menarik dan sejuk.
Air terjun tujuh tingkat di desa Lembang kecamatan Tellulimpue, sekitar 45 kilometer dari ibukota Sinjai. Obyek wisata ini, disebut air terjun tujuh tingkat karena debit air yang deras, kemudian jatuh ke bawah melewati tujuh tingkatan
Benteng Balanipa
Benteng Balanipa,Kabupaten Sinjai (utara).Lokasi Benteng ini berjarak 220,5 km dari kota makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Benteng ini di dirikan oleh salah satu aliansi dari kerajaan Lamatti,Bulo-Bulo dan Tondong yang lasim di sebut kerajaan TELLU LIMPOE. Benteng ini untuk melindungi kerajaan Tellu Limpoe yang rapu pada saat itu karena pertarungan yang sangat hebat antara kerajaan Gowa yang di mulai pada masa pemerintahan Raja Gowa ke 9 Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapparisi Kallongna,dengan kerajaan kerajaan sekitarnya.Fungsi benteng ini dulunya sebagai pusat penumpasaan dan penahanan perampok yang berhasil ditngkap atas pemintaan Kerajaan Bone.
Benteng Balanipa. Bangunan benteng dengan arsitektur khas Eropa awal abad 19 ini masih berdiri kokoh, dan dimanfaatkan sebagai kantor Dinas Pariwisata. Bangunan ini berdinding tebal dan memiliki ruang-ruang tahanan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes