Gunung Berapi Es Ditemukan di Bulan Saturnus

Pesawat luar angkasa Cassini menemukan tiga gunung berapi es di bagian selatan Titan.

Indra Darmawan
Cryovolcano atau gunung berapi es di Titan, bulan terbesar Planet Saturnus (NASA)
VIVAnews - Para peneliti menemukan bukti keberadaan sebuah gunung berapi es atau disebut juga dengan cryovolcano, di Titan, bulan terbesar yang dimiliki oleh Planet Saturnus.
Pesawat luar angkasa Cassini yang dikirim ke Saturnus sejak 1997, berhasil menemukan tiga buah gunung api es dengan puncak setinggi 1.000-1.500 meter yang mengeluarkan material ke segenap permukaan di sekitarnya.
"Yang kami temukan adalah sesuatu yang tak lain adalah gunung berapi. Akhirnya, kami menemukan beberapa bukti bahwa Titan adalah dunia yang aktif," kata Dr Randy Kirk, pakar Geofisika US Geological Survey yang juga anggota tim radar Cassini, pada acara pertemuan American Geophysical Union.
Seperti dilansir oleh situs Wired.com, Titan adalah satu-satunya tempat selain bumi yang memiliki danau, sungai, awan, dan sebuah siklus penguapan serta kabut atau hujan, yang menghubungkan semuanya.
Puncak dari cryovolcano itu, terdapat di daerah Titan bernama Sotra Facula yang terletak di bagian Titan sebelah selatan. Gunung berapi ini dinamakan juga sebagai "The Rose", karena dari gambar yang tertangkap oleh instrumen radar dan infra merah Cassini, gunung berapi ini seperti bunga mawar.
Titan memang sudah sejak lama diperkirakan memiliki cryovolcano. Namun, karena atmosfer Titan yang begitu berkabut, observasi terhadap kecurigaan itu sangat sulit dibuktikan. 
Temuan baru ini diharapkan dapat membantu menjelaskan misteri Titan yang selama ini belum terpecahkan. Atmosfer Titan yang tebal dan kaya akan nitrogen memiliki kandungan metan dalam jumlah yang cukup banyak. Secara teoritis dalam waktu sekitar 10 juta tahun, kandungan metan ini akan dipecah oleh sinar matahari.
Oleh karena itu, keberadaan gunung berapi ini diperkirakan dapat mengisi kembali kandungan metan di atmosfer Titan. "Cryovolcano menawarkan skenario yang sempurna di mana gas metan dari dalam perut Titan keluar ke lapisan atmosfernya," kata Linda Spilker, ilmuwan pada proyek Cassini dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.
Memang belum diketahui secara pasti material apa yang dimuntahkan gunung berapi ini ke angkasa Titan. Bisa saja air, atau air dan amonium, atau unsur-unsur hidrokarbon.
Keberadaan cryovolcano di Titan, diharapkan suatu hari bisa membantu para ilmuwan menyimpulkan adakah kehidupan di Titan, atau mungkin kehidupan pernah ada di Titan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes