Setiap tahun, kawasan sekeliling Bumi semakin dijejali oleh satelit usang dan serpihannya.
VIVAnews - Energia Rocket and Space Corporation, perusahaan eksplorasi angkasa luar milik Russia mengumumkan rencana mereka untuk mengembangkan kapsul ruang angkasa.
Berbeda dengan pesawat luar angkasa lainnya, kapsul ini didesain khusus untuk menyapu sampah-sampah di kawasan di sekeliling Bumi.
Energia menyebutkan, setiap tahun, kawasan di sekeliling Bumi semakin padat dijejali oleh satelit usang dan serpihan-serpihannya. Adapun sistem yang dikembangkan tersebut diperkirakan akan memakan biaya sebesar 60 miliar ruble atau sekitar 17,2 triliun rupiah.
“Kami berjanji untuk membersihkan ruang angkasa dalam waktu 10 tahun. Caranya dengan mengumpulkan sekitar 600 satelit bekas di orbit geosynchronous dan kemudian menenggelamkan mereka ke samudera,” kata Victor Sinyavsky, juru bicara Energia, seperti dikutip dari Interfax, 30 November 2010.
Sinyavsky menyebutkan, untuk membersihkan sampah-sampah luar angkasa, dibutuhkan sebuah pesawat yang menggunakan bahan bakar nuklir dan mampu bekerja hingga 15 tahun.
Rencananya, kata Sinyavsky, Energia akan menyelesaikan pembuatan satelit pembersih itu pada tahun 2020 mendatang. Adapun uji coba akan dilakukan setidaknya tahun 2023.
Selain pesawat “sapu jagat” di atas, Sinyavsky menyebutkan, pihaknya juga sedang mempersiapkan pesawat pencegat (interceptor). Pesawat ini didesain untuk menghancurkan objek ruang angkasa berbahaya yang berada dalam perjalanan menuju ke arah Bumi.
Berbeda dengan pesawat luar angkasa lainnya, kapsul ini didesain khusus untuk menyapu sampah-sampah di kawasan di sekeliling Bumi.
Energia menyebutkan, setiap tahun, kawasan di sekeliling Bumi semakin padat dijejali oleh satelit usang dan serpihan-serpihannya. Adapun sistem yang dikembangkan tersebut diperkirakan akan memakan biaya sebesar 60 miliar ruble atau sekitar 17,2 triliun rupiah.
“Kami berjanji untuk membersihkan ruang angkasa dalam waktu 10 tahun. Caranya dengan mengumpulkan sekitar 600 satelit bekas di orbit geosynchronous dan kemudian menenggelamkan mereka ke samudera,” kata Victor Sinyavsky, juru bicara Energia, seperti dikutip dari Interfax, 30 November 2010.
Sinyavsky menyebutkan, untuk membersihkan sampah-sampah luar angkasa, dibutuhkan sebuah pesawat yang menggunakan bahan bakar nuklir dan mampu bekerja hingga 15 tahun.
Rencananya, kata Sinyavsky, Energia akan menyelesaikan pembuatan satelit pembersih itu pada tahun 2020 mendatang. Adapun uji coba akan dilakukan setidaknya tahun 2023.
Selain pesawat “sapu jagat” di atas, Sinyavsky menyebutkan, pihaknya juga sedang mempersiapkan pesawat pencegat (interceptor). Pesawat ini didesain untuk menghancurkan objek ruang angkasa berbahaya yang berada dalam perjalanan menuju ke arah Bumi.